Kata “Insya Allah” sering terselip di ucapan kita, tapi jangan pernah jadikan kata Insya Allah sebagai ucapan belaka tapi di dalam hati terselip niat “tidak bisa”. Misalnya saat kita dimintai tolong oleh seseorang, tapi sebenarnya kita tidak bisa karena suatu alasan, lantas kita mengucapkan ”Insya Allah, ya” atas dasar niat ingin menutupi sesuatu. Allah Maha Mengetahui.
Kata Insya Allah itu sangat penting mengingat kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi selanjutnya, hanya Allah Yang Maha Mengetahui. Betapa pentingnya kita menyelipkan kata ”Insya Allah” dalam ucapan kita yang menyangkut masa depan terdapat dalam surat Al-Kahf Ayat 23-24 yang artinya :
”Dan jangan engkau sekali-kali mengatakan terhadap sesuatu, ”Aku pasti melakukan itu besok pagi” kecuali (dengan mengatakan), ”Insya Allah”. Dan ingatlah kepada Tuhanmu apabila engkau lupa dan katakanlah, ”Mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku pentunjuk kepadaku agar aku yang lebih dekat (kebenarannya) daripada ini.”
Ayat tersebut turun karena suatu hal. Menurut riwayat, ada beberapa orang Quraisy bertanya kepada Nabi Muhammad SAW tentang roh, kisah Ashabul Kahfi (penghuni gua), dan kisah Zulkarnain. Lalu beliau menjawab, ”Datanglah besok pagi kepadaku agar aku ceritakan kepadamu.” Dan beliau tidak mengucapkan Insya Allah (artinya jika Allah menghendaki). Tapi rupanya sampai besok harinya wahyu terlambat datang untuk menceritakan hal-hal tersebut, dan Nabi tidak dapat menjawabnya. Maka turunlah Surat Al-Kahf Ayat 23-24 sebagai pelajaran bagi Nabi; Allah mengingatkan pula bilamana Nabi lupa menyebut Insya Allah haruslah segera menyebutkannya kemudian.
Demikian betapa pentingnya kita mengucapkan ”Insya Allah” untuk hal yang kita sendiri tidak mengetahui kepastiannya karena hanya Allah Yang Maha Mengetahui. Untuk hal menepati janji, kita seharusnya memang sudah berniat untuk menepatinya, tapi semuanya kembali kepada Allah tentang apa yang akan terjadi kemudian, untuk itu jangan lupa untuk mengucapkan kata ”Insya Allah”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar