Bencana demi bencana sedang melanda bangsa kita. Seperti yang telah kita ketahui, akhir-akhir ini negeri kita sudah dilanda tiga bencana: Wasior, Mentawai, dan Merapi. Banyak kerugian yang ditimbulkan termasuk korban jiwa. Ada yang kehilangan orang-orang yang dicintai yang sebelumnya ada di dekat kita sekarang telah tiada. Banyak pula korban bencana yang kehilangan harta benda mereka termasuk rumah. Inilah yang menjadi pukulan tersendiri bagi bangsa ini, terutama bagi para korban bencana.
Namun, Islam mengajarkan kepada kita untuk tidak lari dari masalah dan berusaha menghadapinya dengan segala kemampuan kita karena Allah tidak akan memberikan cobaan yang melebihi dari yang kita mampu. Jadi, cobaan yang diberikan oleh Allah sudah disamakan dengan batas maksimum kemampuan kita dalam menghadapinya. Oleh karena itu, hal tersebut bisa membentuk sikap optimis pada diri kita untuk menghadapi cobaan dan menyelesaikan masalah. Kita harus meyakini diri kita sendiri bahwa kita mampu menyelesaikan masalah atau cobaan yang sedang kita hadapi karena cobaan tersebut diberikan oleh Allah setelah disesuaikan dengan kemampuan kita. Berarti, tidak akan ada kalimat putus asa atau tidak kuat menghadapi cobaan.
Sebagaimana firman Allah Surat Al-Insyirah ayat 5-8 :
”Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan, sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Maka apabila engkau telah selesai (dari suatu) urusan, tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain), dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap.”
Sesulit apapun masalah atau cobaan yang sedang kita hadapi, hanya kepada Allah lah kita meminta pertolongan, bukan untuk memudahkan kesulitan, namun memohon untuk menguatkan diri dalam menghadapi cobaan-Nya. Cobaan yang diberikan oleh Allah bukan berarti Allah membenci kita, namun Allah ingin memberikan suatu hikmah kepada kita dan lebih mendewasakan diri kita.
Al-Qur'an mengajarkan kita untuk berdo'a :
"Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya..." (QS. 2 : 286).
Al-Quran melukiskan secara luar basa cobaan-cobaan tersebut, Allah berfirman :
”Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah kabar gembira kepada orang-orang sabar.” (QS 2: 155)
Kemudian Allah menjelaskan siapa yang dimaksud oleh Allah dengan orang sabar pada ayat di atas : "(Yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah mereka mengucapkan Inna lillaahi wa inna ilaihi raaji'uun". (QS. 2 : 156).
Ikhlas menjalani hidup dan mempersiapkan diri dengan mempertebal iman dalam menghadapi ujian dari Allah merupakan keputusan bijak dalam menghadapi cobaan apapun dari Allah SWT. Sabar, tawakkal, ikhtiar, dan berdo’a hanya kepada Allah merupakan suatu kesatuan yang dapat mengarahkan kita kepada jalan yang benar atas seizin Allah SWT.
subhanallah..
BalasHapus